Kamis, 13 Februari 2014

TE0RI PRODUKSI - Pengantar Teori Ekonomi MIKRO


DAFTAR ISI  :

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

            Latar Belakang
            Tujuan
            Metode Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A.  Pengertian Produksi
B.  Faktor-Faktor Produksi
C.  Fungsi Produksi
D.  Jangka Waktu  Produksi
          
BAB III PENUTUP

            Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan Sang Pencipta dengan tulus

Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

Metode Penulisan

Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.
Cara-cara yang digunakan pada penulisan ini adalah :
Studi Pustaka
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.






BAB II
PEMBAHASAN
TEORI PRODUKSI

A.  Pengertian Produksi

Ø    Proses mengubah input menjadi output.
Ø Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna suatu barang/jasa.
Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. Atau usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Kita ambil contoh sekarung tepung. Tepung merupakan bahan baku yang manfaatnya baru terasa bila telah diubah menjadi roti, usaha pembuatan tepung menjadi roti merupakan kegiatan produksi. Tapi, tidaklah mudah mengubah bahan baku mejadi barang siap konsumsi untuk dapat melakukan kegiatan produksi seorang produsen membutuhkan “Faktor-Faktor Produksi”.


B.  Faktor-Faktor Produksi

Faktor – Faktor Produksi ada dua macam :

·        Faktor Produksi Asli;
·        Faktor Produksi Turunan;


1.  Faktor Produksi Asli antara lain sebagai berikut :

1.1             Alam, alam berperan sebagai factor produksi dan berbagai hasil
alam dan sumbangnnya bagi produksi :
a. Tanah, tanah yang bagus untuk ditanami membawa keuntungan yang besar bagi petani. Bagi pengrajin gerabah, tanah yang liat bisa menjadi bahan baku yang untuk pembuatan gerabah.
b. Air, Banyak usaha produksi tergantung pada air. Tanpa kesediaan air bersih pabrik pengolahan air minum akan mati. Air laut berguna sebagai bahan pembuatan garam dan banyak lagi kegunaan air yang lain.
c. Udara. Kegunaan udara ini sangat banyak disamping untuk yang kita hirup juga berguna sebagai memutar kincir angin, selain itu udara mampu mempengaruhi iklim dan menunjang kesuburan tanah.
d. Sinar Matahari, ini sangat berguna bagi kehidupan selain digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik dan tenaga surya sinar matahari dapat membantu kesuburan tanah, para petani dan pemilik perkebunan sangat membutuhkannya.
e. Tumbuh-tumbuhan, Mulai dari tumbuhan yang ada di belakang rumah hingga yang ada di kebun mempunyai peranan penting bagi produsen.
f. Hewan, Bagi petani hewan dapat digunakan sebagai pembajak sawah (sapi, kerbau) atau menarik kendaraan (kuda), dan juga hewan dapat dikonsumsi oleh manusia.
g. Barang Tambang. Berbagai barang tambang berguna sebagai bahan baku produksi, mulai dari minyak sebagai bahan baker, emas untuk perhiasan dn lain sebagainya.


1.2. Tenaga Kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam
 yang tersedia tidak akan dapat dirubah menjadi barang hasil  
 produksi.
a.  Tenaga kerja menurut sifat kerja dapat dibagi atas:
      tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani merupakan tenaga kerja yang menekankan kemampuan berfikir. Tenaga kerja jasmani merupakan tenaga kerja yang menekankan kemampuan fisik dalam proses produksi.

b.  Tenaga kerja menurut kualitas dapat dibagi atas :
1). Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih,
   Yaitu tidak dibutuhkan pendidikan khusus untuk melakukan
    pekerjaan ini.
    Contoh Pesuruh, Pembantu, Kuli dll.
2). Terdidik dan terlatih.
Yaitu mereka memiliki keahlian dan pendidikan sesuai bidangnya. Semakin ahli semakin mahal harganya dan semakin sulit untuk dicari.
Contoh : Pengacara, Dokter dll.
3). Terlatih.
   Yaitu mereka memiliki keterampilan di bidangnya, tidak perlu pendidikan tinggi,
   Contoh ; penjahit, pengemudi dll.
2.  Faktor Produksi Turunan. Antara lain sebaga berikut :
1.  Modal. Meski tersedia bahan baku dan manusia yang dapat mengolahnya, bila tidak ada modal, produksi tidak akan berjalan dengan baik. Jangan bayangkan modal semata-mata berupa uang. Modal lebih luas dari itu karena meliputi semua alat yang dipergunakan sebagai penunjang proses produksi. modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
     Modal dapat dibedakan menurut:
         
1)       Kegunaan dalam proses produksi.
          a)       Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan
                     berkali-kali dalam proses produksi.
                   Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
          b)      Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai
                    dalam proses produksi.
                   Contoh: bahan baku, bahan pembantu.
2)       Bentuk Modal
          a)       Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat
                   secara nyata dalam proses produksi.
                  Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
          b)      Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak
                 dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam perusahaan.
                 Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.
2. Skill / kewirausahaan. Yang dimaksud dengan keahlian adalah kemampuan pengusaha sebagai produsen untuk mengolah factor-faktor produksi di atas hingga dapat melakukan tindak produksi yang efektif dan efesien. Wirausaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, Wirausaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usahanya.
   
     Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu :
1.     sumber daya fisik (physical resources),
2.     tenaga kerja (labor),
3.     modal (capital),
4.     kewirausahaan (entrepreneurship), dan
5.     sumber daya informasi (information resources).
Yaitu  seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.

C.  Fungsi Produksi
Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang didalam teori ekonomi disebut “Fungsi Produksi”
Fungsi Produksi : suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan atau juga merupakan interaksi antara masukan dengan keluaran. Misalkan kita akan memproduksi jeans. Jeans itu bisa di produksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya akan berubah.
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f (K, L, R, T)

 
 


Q = jumlah output (hasil produksi)
K = modal (kapital)
L = tenaga kerja (labor)
R = kekayaan akan (raw material)
T = teknologi
Faktor produksi : input
Jumlah produksi : output
Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai faktor produksi.

D.  Jangka Waktu  Produksi

1. Produksi Dengan Satu Input Variabel(Produksi Jangka Pendek)

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang. (Faktor produksi lain : tetap)
 

Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang

Dalam analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan bahwa semua faktor produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu input variabel : Q = f (L).Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Tunduk pada “

 (The Law of Diminshing Return)

*       menyatakan bahwa: apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun.

 

Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal

Ø    Produksi Marginal

*     tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.

MP  : produksi marginal
DTP : pertambahan produksi total
DL   : pertambahan tenaga kerja
Marginal Produck (MP) of labor (MPL) : extra output perunit change in labor used, MP­L = TP/L.

Ø    Produksi Rata-rata


*     produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.

 AP : produksi rata-rata
TP : produksi total
L   : tenaga kerja
Average Produck (AP) of labor (APL) = total product divede by the quantity of labor used. APL­­­ = TP/L­­­­.
Tabel 1.   Dibawah ini menunjukan sistem produksi dengan satu input variabel dimana dimisalkan Y input faktor produksi modal (kapital) dan X merupakan input faktor produksi variabel tenaga kerja. Dalam Tabel 1. Dimisalkan perusahaan berproduksi dengan menggunakan sejumlah modal(Y) tertentu misalnya Y = 2 (artinya Y konstan), dan input variabel tenaga kerja/labor X.

 

Tabel 1.

Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata
Faktor Produksi X, jika Y = 2 (konstan)
Kuantitas
Input Labor
(L)
Total Product
Dari Input X
(Q)*
Marginal Product
Dari Input X
(MPx)
Average Product
Dari Input X
(APx)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
15
31
48
59
68
72
73
72
70
67
15
16
17
11
9
4
1
-1
-2
-3
15
15,5
16
14,7
13,6
12,0
10,4
9
7,8
6,7
Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average Product (AP) dapat digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini :
Gambar 1

Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata

Ø    Tahap-Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 tahap :
 (1) Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami pertambahan yang semakin cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
(2) Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya   semakin lama semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.
(3) Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.


Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.
·         Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product (TP) mulai berubahan.
·         Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat dirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung, mesin, managerial, dll.
·         Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah output yang dihasilkan.

Ø    Tahap Produksi Paling Efisien

1.      Tahap I menunjukan bahwa pada saat penggunaan input tenaga kerja (labor, L) masih sedikit, bila dinaikan penggunaannya, maka produksi rata-rata (average product, AP) naik dengan ditambahkannya input variabel. Dengan asumsi harga input tenaga kerja (L) tetap, maka dengan naiknya produksi rata-rata (cost of production per-unit) akan menurun dengan ditingkatkannya produksi (output).
Dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), produsen tidak akan pernah beroperasi (berhenti berproduksi) pada tahap I ini, karena dengan memperbesar volume produksi, biaya produksinya perunit akan menurun, hal ini berarti akan memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi pasa tahap I ini “efisiensi produksi” belum maksimal.
2.      Tahap III meliputi daerah dimana produksi marginal (marginal product, MP) negatif. Pada tahap III ini penggunaan input tenaga kerja (L) sudah terlalu banyak, sehingga produksi total (total product, TP) justru akan menurun, jika penggunaan input tenaga kerja (L) tersebut diperbesar, karena MP negatif (efisiensi produksi telah melampaui kondisi maksimal).
3. Diantara tahap I dan tahap III terdapat tahap II.
Maka berdasarkan pada keadaan tahap I dan tahap III dapat disimpulkan bahwa “efisiensi produksi maksimal” terjadi pada tahap II.

 

2. Produksi Dengan Dua Input Variabel Produksi Jangka Panjang)

Dua faktor produksi yang dianggap variabel atau dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja dan modal. Dalam teori produksi diasumsikan juga, bahwa antara tenaga kerja dan modal dapat dipertukarkan penggunaannya satu sama lain. Modal dapat menggantikan tenaga kerja oleh tenaga kerja dapat menggantikan modal.
Jika upah tenaga kerja dan pembayaran per unit terhadap penggunaan modal diketahui, maka bagaimana caranya perusahaan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk menghasilkan output pada suatu tingkat tertentu dapat diketahui. Disamping itu, dengan sejumlah biaya tertentu bagaimana caranya perusahaan memaksimalkan output juga dilaksanakan. Sedangkan alat analisis yang digunakan untuk memenuhi maksud tersebut adalah dengan menggunakan “kurva isokuan” dan “garis isokos”.

Ø Kurva Produksi Sama (Isoquant)

*            kurva yang menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
 
 





Tabel  2.
Gabungan Tenaga Kerja dan Modal
Untuk menghasilkan 1000 unit produksi


GABUNGAN

TENAGA KERJA

MODAL

TINGKAT PRODUKSI

A
1
6
1000
B
2
3
1000
C
3
2
1000
D
6
1
1000
Kurva isokuan itu, menunjukan suatu tingkat ouput tertentu makin tinggi kurva isokuan menunjukan tingkat output yang makin besar pula.
Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan) kurva isokuan yang    mungkin dapat dicapai oleh produsen disebut “peta kurva isokuan” (isoquant curve map).
Karakteristik Kurva Isokuan :
1.      Cembung kearah titik origin
2.      Didaerah yang relevan mempunyai slope (berlereng) negatif.
3.      Antara kurva isokuan yang satu dengan yang lain tidak pernah berpotongan.
4.      Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
Gambar 2

Kurva kurva produksi sama (isoquant)

Add caption

 

Ø Garis Biaya Sama (Isocost)


*            Garis yang menggambarkan gabungan faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.
*            menunjukan berbagai kombinasi (gabungan) input faktor tenaga kerja dan input modal yang dapat dibeli dengan sejumlah anggaran (pengeluaran) tertentu.

Sehingga persamaan garis isokos :
C = wL + rK
Dimana :
C = total cost untuk memperoleh sejumlah K dan L tertentu.
L = jumlah input tenaga kerja (unit)
w = tingkat upah (wage) per unit tenaga kerja
r = biaya penggunaan modal per unit.
Karakteristik Kurva Isocost :
1.      Sumbu tegak sumbu modal (K) dan Sumbu adalah tenaga kerja (L)
2.      Titik potong garis isokos dengan sumbu modal (K) terjadi pada saat L=0
3.      Titik potong garis isokos dengan tenaga kerja (L) terjadi pada saat K=0

Gambar 3

Kurva kurva biaya sama (isocst)




BAB III

PENUTUP


Kesimpulan

Jadi Untuk dapat mewujudkan barang dan jasa yang hendak dipakai memenuhi kebutuhannya, maka manusia harus melakukan kegiatan produktif. Dengan kata lain, harus dilakukan proses produksi. Proses produksi ini hanya dapat terlaksana jika telah tersedia factor-faktor produksi, yaitu :

4.     Sumber Daya Alam
5.     Sumber Daya Manusia
6.     Modal dan
7.     Skill

Sesudah  proses produksi berakhir, maka kepada keempat factor produksi itu haruslah dibayarkan balas jasanya masing-masing, yaitu :

1.     Sewa untuk Sumber Daya Alam
2.     Upah untuk Sumber Daya Manusia
3.     Bunga atau bagi hasil untuk Modal dan
4.     Laba atau keuntungan untuk Skill/keahlian

Kemampuan menghasilkan dari setiap factor produksi tersebut, sendiri-sendiri maupun bersama-sama, disebut kapasitas produktif. Adapun cara mengukur kapasitas produktif itu adalah dengan menghitung produktivitasnya. Produktivitas itu sendiri berarti “input per satuan output”. Apabila output adalah sinonim bagi produk (hasil produksi), input adalah sinonim bagi factor produksi, dan bagi sumber-sumber produktif.

         





DAFTAR PUSTAKA


- Algifari, (2003), Ekonomi Mikro. Yogyakarta: STIE YKPN.

- Munir, Sahibul Ir., SE.M.SI, (2006), Pengantar Ilmu Ekonomi, Surabaya:
  PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB,

- Murtiasih, Sri, SE., MM, (2006), Pengantar Ekonomi Mikro, Surabaya

- Putong, Iskandar, (2002), Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia

- Rosysidi, Suherman. (2005), Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori
  Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: PT. RadjaGrafindo Persada.

- Sukirno, Sadono, (1999), Pengantar teori Mikroekonomi, Edisi kedua. Jakarta:     
  RajaGrafindo Persada.

- Sanusi, Bachrawi, (2003), Ekonomi Mikro : Suatu Pengantar, Jakarta :  Penerbit
  Universitas Trisakti.

- Salvataro, Dominick, (1997), Teori Mikro Ekonomi Seri Buku Schaum: Teori dan
  Soal-Soal, Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar